Anda harus menyambangi Pulau Peucang Ujung Kulon jika Anda sungguh mencintai keindahan alam Indonesia. Di sini Anda sudah ditunggu keindahan pasir putih serta eksotisme terumbu karangnya, air lautnya yang jernih kebiruan sangat sempurna bagi para wisatawan untuk berenang, menyelam, snorkeling atau memancing. Pulau tersebut juga ideal untuk aktifitas pengamatan berbagai satwa terutamanya rusa.
UNESCO pernah menganugerahi pulau indah ini sebagai salah satu situs alam warisan dunia dikarenakan mempunyai keberagaman flora dan juga faunanya. Belum lagi berbagai pemandangan alam yang begitu mempesona sanggup untuk menambatkan memori di dalam hati untuk dapat mengajak Anda untuk datang kembali.
Lokasi Pulau Peucang sendiri berada di Selat Panaitan, wilayah Kabupaten Pandeglang – Provinsi Banten, tepatnya di sebelah timur area Taman Nasional Ujung Kulon. Perjalanan wisata menuju ke pulai yang satu ini memang cukup jauh, Anda perlu menghabisakan waktu lebih dari 8 jam dengan memakai mobil dari Jakarta kemudian menyeberang sekitar 1 jam lamanya untuk sampainya di pulau. Anda juga harus mengenakan jaket selama di atas berperahu untuk dapat menahan kuatnya hembusan angin laut. Lamanya perjalanan para pengunjung menuju ke Pulau Peucang Ujung Kulon ini akan terbayar habis saat menginjakan kaki disana dengan hadiah pemandangan alam menakjubkan.
Nama peucang ini ada yang menyebutkan berasal nama jenis siput yang dapat Anda lihat apabila berkunjung ke pantai ini. Warga sekitar berkeyakinan lain, menurut mereka asal nama peucang ini adalah nama binatang sejenis menjangan, yaitu spesies yang mirip seperti rusa yang terdapat di kawasan ini. Pulau Peucang juga merupakan basecamp dan tempat untuk pendaftaran para wisatawan yang akan bekunjung ke Taman Nasional Ujung Kulon. Pulau kecil ini juga menyajikan beberapa tipe akomodasi untuk Anda beristirahat. Baca juga: Cantiknya Pantai Tanjung Lesung Banten.
Pulau Peucang sebenarnya selalu ramai oleh kunjungan wisatawan lokal ataupun dari mancanegara, letaknya yang tidak jauh dari lokasi Taman Nasional Ujung Kulon menjadi keuntungan tersendiri karena dapt mempermudah akses para pengunjung yang akan berkunjung ataupun beristirahat. Selain tersedianya penginapan dan juga restaurant, ada banyak aktifitas yang bisa Anda lakukan di pulau yang sangat indah ini.
Untuk dapat masuk kawasan wisata tersebut Anda harus merogoh kocek 2.500.000 per orangnya. Tempat wisata lainnya yang patut disambangi di dekat Pulau Peucang adalah Karang Copong, ini merupakan spot terbaik untuk menatap matahari terbit alias sunrise yang sangat menawan.
Ada tempat untuk menginap di Pulau Peucang dibawah pengelolaan PT. Wanawisata Alam Hayati. Tarif yang ditawarkan cukup beragam, misalnya kamar tipe Flora A tarifnya 780.000 (6 kamar + AC), tipe Flora B tarifnya 680.000 (6 kamar + AC), tipe Fauna tarifnya 400.000 (8 kamar). Ada juga hitungan tarif berdasarkan per kamarnya, yaitu dari 150.000 hingga 250.000 per harinya (tanpa AC). Bagi Anda yang berkunjung secara berkelompok, disini juga tersedia barak yang bisa disewa.
Tidak ada sinyal Handphone di tempat ini, namun ada telepon darurat via satelit. Pulau yang membuat Anda berada dalam deterasingan ini justru akan mengasyikkan dan membawa Anda dapat menikmati suasana alam dengan kombinasi cakrawala yang sangat bersih, hamparan pasir putih, gradasi warna lautnya yang indah dari hijau hingga biru tua. Baca juga: Ini Dia Keindahan Pantai Sawarna Banten.
Pulau Peucang Tanjung Kulon ini hanya bisa dicapai melalui laut lewat dermaga penyebrangan yang ada di Kecamatan Sumur yang jaraknya sekitar 9 jam perjalanan dari Kota Jakarta dengan memakai kendaraan pribadi ataupun sewaan. Apabila Anda memakai kendaraan sewaan bisa juga menggunakan bus yang dinaiki dari Kalieders jurusan Labuan, kemudian menyewa mobil untuk berangkat ke Dermaga Sumur.
Penyewaan perahu nelayan untuk menuju ke Pulau Peucang Ujung Kulon sekitar 1,5 hingga 2 juta dengan perjalanan menghabiskan waktu sekitar 3-4 jam tergantung dengan kondisi cuaca dan juga ombak. Alternatif lain jalur transportasi yang bisa dilalui adalah dari Pulau Umang.