Berkemah Dan Wisata Di Curug Cileat Subang – Wilayah selatan dari Kabupaten Subang merupakan sebuah daerah yang cukup kaya akan sumber daya alam dan juga potensi wisata. Di tempat ini juga ada sebuah air terjun paling tinggi di wilayah Subang Selatan, tepatnya berada di daerah Kampung Cibago, Desa Mayang, wilayah Kecamatan Cisalak. Warga Subang menyebutnya air terjun atau Curug Cileat.
Ada juga yang menyebutkan bahwa air terjun Cileat ini merupakan yang tertinggi di Kabupaten Subang, karena ketinggiannya di atas 100 meter dan lokasinya berada di tebing-tebing yang tinggi pada kaki Gunung Canggah. Air terjun tertinggi di wilayah Kabupaten Subang ini dapat diakses dari Jalan Cagak – Subang, kemudian mengambil arah menuju ke Jalan Cisalak, kemudian masuk ke jalan desa Mayangan dari akses Jalan Gardu Sayang yang ada di wilayah Kecamatan Cisalak.
|
Curug Cileat Subang masih alami |
Kampung Cibago adalah kampung terakhir yang akan ditemui para pengunjung setelah melewati jalan Desa Mayangan dengan menggunakan kendaraan. Dari wilayah Kampung Cibago ini para pengunjung harus melanjutkan dengan cara berjalan kaki kurang lebih sejauh 5 kilometer yang dapat ditempuh dalam waktu 1 jam perjalanan melewati hijaunya areal pesawahan dan juga hutan belantara.
Akses jalan menuju curug masih buruk |
Infrastruktur jalan desa yang menuju ke kampung terakhir ini cukup buruk, sehingga menjadi kendala tersendiri yang akan ditemui para pengunjung saat menuju ke air terjun atau Curug Cileat. Meskipun demikian, setiap akhir pekan atau ketika libur nasional tiba, puluhan orang cukup setia mengunjungi air terjun yang tersembunyi tersebut, bahkan mereka seringkali berkemah dan wisata di Curug Cileat Subang, tepatnya di area hutan yang terdapat di sekitar air terjun.
Untuk para pengunjung yang baru pertama kali datang kesini, jangan khawatir jika tidak tahu lokasi Curug Cileat Subang secara pasti, karena warga di kampung Cibago siap mengantar para pengunjung agar tidak tersesat di tengah hutan.
Ketika melakukan perjalanan menuju ke air terjun yang masih alami ini, para pengunjung akan melewati tiga air terjun yang mempunyai ketinggian relatif rendah, yang dapat dijadikan sebagai tempat beristirahat dan melepas lelah sebelum meneruskan perjalanan menuju ke Curug Cileat. Selain itu, hutan alami dengan pepohonan yang sangat rindang akan akan Anda ditemui di sepanjang perjalanan yang memakan waktu selama kurang lebih 1 jam tersebut.
Banyak yang berkemah saat libur panjang |
Aliran air terjun Cileat yang turun menyusuri tebing setinggi 100 meter tersebut kemudian terus mengalir melalui Sungai Ciseupan dan terus mengalir serta berhilir di Sungai Cipunagara. Saat libur panjang tiba, pengunjung yang datang ke Curug Cileat Subang akan meningkat. Hal ini menjadi berkah tersendiri bagi warga kampung Cibago, mereka menginap di sekitar air terjun sambil berjualan karena para pengunjung juga cukup banyak yang berkemah disini.
Menurut salah seorang sesepuh disana, ketinggian air terjun atau Curug Cileat ini menjadi salah satu primadona di wilayah Kabupaten Subang. Namun sayangnya, campur tangan pemerintah belum cukup terasa sehingga tempat wisata alam air terjun Cileat ini kurang berkembang.
Selama ini objek wisata Curug Cileat Subang dikelola oleh warga kampung Cibagosaja tanpa adanya bantuan dari pemerintah setempat. Warga yang juga pengelola air terjun mematok harga tiket masuk Curug Cileat Subang hanya Rp 6000. Harga tiket masuk Curug Cileat Subang yang cukup terjangkau ini tentu tidak akan memberatkan pengunjung dari kalangan manapun. Andai saja pemerintah daerah bisa membantu memfasilitasi pengembangan objek wisata ini dengan cara mempermudah akses jalan untuk kendaraan dan juga akses untuk jalan kaki para pengunjung, agar dapat dilewati semua kalangan dan juga agar tidak membahayakan para pengunjung, bukan mustahil tempat wisata yang eksotis ini akan menjadi unggulan Subang di mata Nasional.
Rute indah menuju Curug Cileat Subang |
Menurut Agus Tias, Sekretaris Disudpar Kabupaten Subang sebagaimana dikutip oleh laman inilah.com menyebutkan bahwa keindahan yang dimiliki kawasan objek wisata Curug Cileat Subang ini sangat potensial untuk dapat meningkatkan pendapataan asli daerah (PAD) Subang. Namun sayangnya hal tersebut masih terkendala oleh buruknya infrastuktur menuju curug tersebut.Untuk pengembangan lokasi Curug Cileat Subang yang merupakan aset milik perhutani tersebut dibutuhkan anggaran yang tidak sedikit. Sementara APBD Subang yang jumlahnya hanya sekitar Rp 1,5 triliun tidak akan mampu untuk dapat mengembangkan objek wisata Curug Cileat Subang itu secara maksimal.
Agus Tias juga menuturkan bahwa pengembangan lokasi Curug Cileat Subang agar menjadi tempat wisata yang lebih baik harus ada bantuan dari ana APBD Provinsi dan juga Perhutani, apalagi kawasan Curug Cileat ini merupakan aset milik perhutani, artinya pengembangannya mesti dilakukan dengan cara tripartit.
Apakah Anda tertarik dan tertantang untuk berkemah dan wisata di Curug Cileat Subang? Para pecinta alam pasti tidak akan melewatkannya.
Terima kasih telah membaca artikel tentang curug cileat, curug cileat subang. Apabila artikel ini bermanfaat silakan dibagikan, terima kasih.